27 Mei 2009

naura......


Seperti orang bilang, sekeras apapun batu karang itu, kalo tiap hari di hantam ombak,suatu saat akan tumbang juga. Begitupun betapa kerasnya hati seseorang , kalau kita tidak kenal lelah dalam mendekatinya, suatu saat pasti akan luluh juga.
Namanya Naura. Lengkapnya Naura Ayudia Ramadhani. Dia Cantik, cantik banget malah. Tatapan matanya berbinar cerdas. Membuat aku tidak pernah bosan menatapnya. Apa lagi suara tawanya yang khas, manja, membuat aku selalu inget siang malam....sebegitunya....
Hari itu adalah hari pertama dia masuk sekolah di TK & Playgroup PRIMAGAMA PURWOKERTO, di mana aku mencari butiran-butiran nasi. Dengan di antar sama bapak dan ibu nya, Naura yang baru bernafas di dunia ini selama dua setengah tahun, nampak begitu gembira nya dapat bersekolah di TK & Playgroup Primagama. Tas warna pink yang bergelanyut di punggung nya menambah kesempurnaan Balita itu. Begitu dia masuk sekolahan, para bunda-bunda (pengajar di TK & Playgroup primagama) sudah menyambutnya. Naura tersenyum. Senyum yang khas. Manis sekali.
Tapi ketika aku akan mendekatinya, dia menghindar. Entah malu, takut, khawatir, paranoid, trauma atau apa aku tidak tahu. Yang jelas, dia memalingkan wajahnya. Aku jadi berpikir, ada apa dengan diriku? Selama aku bekerja yang berhubungan dengan anak-anak, perasaan mereka enjoy-enjoy aja dengan ku. Di Pamulang dulu, seorang gadis cilik bernama Vania malah begitu dekatnya denganku. Sampai-sampai kalo dia sedang ikut mamanya belanja ke mall, dan bila dia di beliin sesuatu, Vania pasti bilang ke mamanya, ”Pak Adi di beliin juga dong ma... (segitunya)”.
Ada juga Nadia, walaupun dia sudah di antar jemput oleh supir pribadinya, setiap pulang sekolah, dia lebih memilih untuk di antar oleh pak Adi ini. Hmmm.....
Temen-temen sekelas Naura yang lain juga asik-asik aja. Dinda, Uno, Livia, Zaky, Nabil, Naya, mereka semua bisa deket sama aku tanpa takut dan malu.
Lha ini, Naura yang malah aneh. Dia untuk sekedar berjabat tangan saja tidaklah mau. Apa wajahku yang manis (uppss...!!!) ini begitu menakutkan di mata dia? Apa dia takut dengan kacamataku? Bukankah dengan kaca mata ini aku lebih tampak seperti Clark Kent??? (ha ha ha ha ..jangan sirik lho!!!) entah lah, yang jelas, hari-hari selanjutnya Naura masih tetep nggak mau bersalaman. Apa lagi ngobrol-ngobrol denganku.
Tapi ternyata aku baru menyadari kalo selama ini, Naura juga ternyata sering mencuri-curi pandang padaku. Bukanya Ge Er, tapi memang begitu. Dan setiap ketahuan olehku kalo dia sedang mencuri pandang, dia selalu tertunduk malu. Dari situ aku jadi bisa mengerti, mungkin selama ini dia memang malu sama aku. Aku pun menanyakan hal itu pada ”mbak-nya” yang ngantar dia ke sekolah. Dan ternyata dia memang malu dan seperti takut sama makhluk hidup yang bernama laki-laki. Terutama yang sudah dewasa. Setelah di selidiki lebih lanjut, memang di lingkungannya, dia memang tidak terbiasa dengan cowok. Dia tidak punya om, atau kakak cowok yang dekat dengan dia..hmm, dia hanya butuh waktu saja.

Dua hari Naura tidak datang ke sekolah. Dia tidak bergabung bersama teman-teman yang lain, seperti Dinda, Uno, Livia, Zaky, Nabiel,dan si mungil Naya. Jadi kangen juga sama senyum dan ketawa Naura yang khas. Sebagai Kepala sekolah yang baik,dan selalu mengamalkan Dasa Darma Pramuka,(lho!!!) aku mencoba menelpon ke rumah nya, menanyakan ada apakah gerangan, Naura dua hari tidak berangkat ke sekolah terbaik di Kota ini. (ciee, promosi.....), tapi di rumahnya telpon tidak di angkat.
Pagi tadi, tiba-tiba aku dengar lagi tawa Naura yang khas. Dia datang. Bukan bersama ”mbak” yang biasa nganter, tapi dengan bapaknya. Waktu datang, seperti biasa dia tidak mau bersalaman, tapi pagi ini dia tidak memalingkan wajah. Bahkan dia memberikan ’senyum bidadari” nya padaku. Aku pun senang. Ketika jam istirahat dia tengah mandi bola, aku berusaha mendekatinya dan mencoba memberikan pertanyaan-pertanyaan kecil padanya, dan dia pun menjawab tanpa malu-malu... wah..lega rasanya hati ini....
Akhirnya waktu jam pulang sekolah, dia menghampiriku dan mengajak aku bersalaman. Damai......

Ah... Naura, akhirnya takluk juga....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar